Pada pengontrol ini, kecepatan perubahan sinyal kontrol sebanding dengan sinyal error.
Alat kendali jenis I (Integral) bertujuan untuk menghilangkan kesalahan posisi dalam keadaan mantap tanpa mengubah karakteristik-karakteristik frekuensi tinggi dan hal ini dapat dicapai dengan memberikan penguatan tidak tak terhingga pada frekuensi nol yaitu pada kondisi mantap. Dengan kata lain, kontroller ini berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan mantap nol. Kalau sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s), kontroller proportional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan mantap nol. Dengan kontroller ini, respon sistem dapat diperbaiki yaitu memiliki kesalahan keadaan mantap nol.Adapun diagram blok untuk pengendali integral adalah :
Alat kendali jenis I (Integral) bertujuan untuk menghilangkan kesalahan posisi dalam keadaan mantap tanpa mengubah karakteristik-karakteristik frekuensi tinggi dan hal ini dapat dicapai dengan memberikan penguatan tidak tak terhingga pada frekuensi nol yaitu pada kondisi mantap. Dengan kata lain, kontroller ini berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan mantap nol. Kalau sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s), kontroller proportional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan mantap nol. Dengan kontroller ini, respon sistem dapat diperbaiki yaitu memiliki kesalahan keadaan mantap nol.Adapun diagram blok untuk pengendali integral adalah :
Gambar 1. Blok Diagram Untuk Pengendali Integral
Adapun persamaan matematis untuk
pengendali integral adalah :
Fungsi alih untuk pengendali integral
Dimana Ki
merupakan Konstanta pengendali integral.
Kontroller integral
memiliki karakteristik seperti halnya sebuah integral. Keluaran kontroller
sangat diperngaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan nilai sinyal kesalahan
. keluaran kontroller ini merupakan jumlahan yang terus menerus dari perubahan
masukkannya. Kalau sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, maka keluaran
akan menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan.
Sinyal keluaran
kontroller integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan
penggerak . sinyal keluaran akan berharga sama dengan harga sebelumnya ketika
sinyal kesalahan berharga nol. Gambar berikut ini menunjukkan contoh sinyal
kesalahan yang yang disulutkan kedalam kontroller integral terhadap perubahan
sinyal kesalahan tersebut.
Gambar kurva sinyal kesalahan terhadap t dan kurva u(t) terhadap t
pada pembangkit kesalahan nol.
Pengaruh
perubahan konstanta integral terhadap keluaran integral ditunjukkan pada gambar
dibawah ini . Bila
nilai e(t) naik 2 kali, maka laju perubahan u(t) terhadap waktu menjadi 2 kali
lebih cepat. Bila e(t) tetap
maka nilai u(t) akan tetap seperti semula. Aksi reset setelah ada perubahan beban. Jika nilai konstanta
integrator berubah menjadi lebih besar , sinyal kesalahan yang relatif lebih
kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar.
Kontroller integral memiliki karakteristik sebgai berikut :
- Jika sinyal kesalahan tidak berharga 0, maka keluaran kontroller akan menunjukkan kenaikan atau penurunan yang dipengaruhi oleh besarnya sinyal kesalahan dan nilai Ki.
- Jika sinyal kesalahan berharga nol, maka keluaran kontroller akan bertahan pada nilai sebelumnya
- Keluaran kontroler membutuhkan selang waktu tertentu , sehingga kontroller integral cenderung memperlambat sistem
- Nilai Ki yang berharga besar dapat mempercepat hilangnya offset. Tetapi semakin besar nilai Ki maka aakan mengakibatkan peningkatan osilasi dari sinyal keluaran kontroller.
1 komentar:
infonya sangat bermanfaat bagi ane
Mesin pemisah lcd touch
Posting Komentar